Agama-agamanya diimpor dari India dan Timur Tengah. Tidak ada agama pribumi, yang lahir di tanah ini, yang berhak dituliskan di KTP negerinya sendiri--semuanya diberi payung "Aliran Kepercayaan".
Bahasanya bercampur aduk dengan Sanskerta, Persia, Arab, Portugis, Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina.
Di abad 16-20 disatroni lalu dipalak bangsa-bangsa Eropa dan Jepang. Di Orde Lama dan Baru dikontaminasi ideologi komunis di satu sayap dan fasis-militer di sayap lain.
Sedangkan dewasa ini orang tergagap-gagap dalam penampilan:
- ada yang meng-K-pop dengan tambalan plastik di muka,
- ada yang menge-punk dengan kepala botak setengah,
- ada yang meng-cosplay dengan wig warna tosca,
- ada yang meng-arab dengan jidat bernoda hitam.
Ada yang mau Indonesia semakin mengamerika, ada juga yang mau menjadikannya semakin mengarab saudi.
Buku-buku sejarah selalu memerikan kawasan Asia Tenggara sebagai tempat berkumpulnya bangsa-bangsa, baik yang berniat baik maupun jahat. Indonesia bak asbak budaya-budaya asing, negeri yang dengan suka hati menerima pengaruh tetapi tak punya agenda memberi pengaruh.
Bahkan nama dirinya, Indonesia, diberikan seorang bule Inggris.
No comments:
Post a Comment
I'd like to hear from you. Put your comments below!